Kamis, 13 Mei 2010

malu ih gak kenal Khulafaur Rasyidin (1)

 ABU BAKAR ASH SHIDIQ


Dia adalah Khalifah pertama dari al-Khulafa'ar-Rdsyidun, sahabat Nabi SAW yang terdekat, dan termasuk di antara orang-orangyang pertama masuk Islam (as-sabiqun al-awwalun).

Nama lengkapnya adalah Abdullahbin Abi Kuhafah at-Tamimi. Pada masa kecilnya Abu Bakar bernama Abdul Ka'bah.Nama Ini diberikan kepadanya sebagai realisasi nazar ibunya sewaktu mengandungnya. Kemudian nama itu ditukar oleh Nabi SAW menjadi Abdullah. Gelar Abu Bakar diberikan Rasulullah SAW karena ia seorang yang paling cepat masuk Islam, sedang gelar as-Siddiq yang berarti "amat membenarkan" adalah gelar yang diberikan kepadanya karena ia amat segera membenarkan Rasulullah SAWdalam berbagai macam peristiwa, terutama peristiwa Isra Mi'raj.


Ayahnya bernama Usman (juga disebut Abi Kuhafah) bin Amir bin Amr bin Sa'd bin Taim bin Murra bin Ka'ab bin Lu'ayy bin Talib bin Fihr bin Nadr bin Malik. Ibunya bernama Ummu Khair Salmabinti Sakhr yang berasal dari keturunan Kuraisy. Garis keturunan ayah dan ibunya bertemu pada neneknya yang bernama Ka'b bin Sa'd bin Taim bin Murra.Kedua orang-tuanya berasal dari suku Taim, suku yang melahirkan banyak tokoh terhormat.


Sejak kecil ia dikenal sebagai anak yang baik dan sabar, jujur, dan lemah lembut. Sifat-sifat yang mulia itu membuat ia disenangi dalam masyarakat. Ia menjadi sahabat Nabi SAW sejak keduanya masih remaja. Setelah dewasa ia mencari nafkah dengan jalan berdagang.Sebagai pedagang ia dikenal amat jujur, berhati suci, dan sangat dermawan. Disamping itu, Abu Bakar dikenal mahir dalam ilmu nasab (pengetahuan mengenaisilsilah keturunan). Ia menguasai dengan baik berbagai nasab kabilah dansuku-suku Arab, bahkan juga dapat mengetahui ketinggian dan kerendahan derajat masing-masing dalam bangsa Arab, terlebih lagi suku-suku Arab Kuraisy.


Abu Bakar masuk Islam pada hari-hari pertama Islam didakwahkan. Tidak sulit baginya meyakini ajaran-ajaran yang disampaikan Nabi SAW karena sejak muda ia sudah kenal betul akan keagungan Nabi Muhammad SAW. Setelah masuk Islam, ia menumpahkan seluruh perhatiannya untuk pengembangan Islam. Ia merupakan sahabat yang paling banyak mendermakan harta bendanya bagi kepentingan dakwah Islam. Sebagai seorang yang disegani dikalangan bangsawan Arab, keislaman Abu Bakar membuat banyak orang Arab Kuraisy tertarik masuk Islam, seperti Usman bin Affan, Abdur Rahman bin Auf, dan Zubairbin Awwam.

Di antara Abu Bakar dan Nabi SAWterjalin hubungan persahabatan yang sangat erat karena selain diikat oleh tali persaudaraan seiman, juga karena salah seorang putri Abu Bakar, Aisyah RA,menjadi istri Nabi SAW. Dengan kata lain Nabi SAW adalah menantu Abu Bakar.

Banyak peristiwa yang menggambarkan betapa kecintaan Abu Bakar kepada Nabi SAW. Setiap kali Abu Bakar melihat NabiSAW diganggu dan disakiti oleh orang-orang kafir Kuraisy, ia selalu tampilmembela Nabi SAW. Dalam suatu riwayat diceriterakan bahwa Nabi SAW sedangkhusyuk melakukan salat di Masjidilharam, tiba-tiba datanglah Uqbah bin al-Muitdan langsung mencekik Nabi SAW yang sedang sujud. Hampir saja Nabi SAW beradadalam bahaya kalau tidak ada Abu Bakar yang datang menolongnya.

Peristiwa lain adalahkesetiaannya mendampingi Nabi SAW dalam perjalanan hijrah dari Mekah keMadinah, suatu perjalanan yang penuh dengan risiko.

Perjuangan Abu Bakar dan darma baktinya bagi pertumbuhan dan perkembangan Islam banyak yang dapat disebutkan.Di antaranya, ia sangat menaruh perhatian kepada penderitaan kaum lemah,khususnya para budak yang menerima dakwah Nabi SAW. Sejumlah budak yang disiksaoleh tuannya karena mereka memeluk Islam ditebus oleh Abu Bakar dengan hartanya untuk kemudian dimerdekakan. Salah satu dari budak-budak itu adalah Bilal binRabah Dalam setiap pertempuran yang terjadi pada masa Nabi SAW, Abu Bakar tidakpernah absen, melainkan selalu berada dekat Nabi SAW. Dalam peperangan Tabukbukan hanya jiwa yang dipertaruhkannya, tetapi juga seluruh harta bendanya habis dikorbankan untuk memenangkan perjuangan Islam.

Ketika kota Mekah berhasil ditundukkan, umat Islam bersiap-siap menunaikan ibadah haji tahun berikutnya. Karena kesibukan di Madinah, Nabi SAW tidak dapat memimpin jemaah haji, sebagai wakilnya beliau menunjuk Abu Bakar. Dalam banyak kesempatan Abu Bakar sering dipercayakan Nabi SAW untuk mewakili dirinya. Rasulullah SAW telah memberikan kedudukan yang tinggi kepada Abu Bakar, bahkan lebih tinggi daripada sekian banyak sahabat yang lain.

Ini terbukti pada saat RasulullahSAW uzur (berhalangan), tidak dapat mengimami salat di Masjid Madinah, Nabi SAW menunjuk Abu Bakar untuk menggantikannya sebagai imam salat. Abu Bakar juga berhasil membina putra-putrinya menjadi penganut Islam yang rela berkorban untuk kepentingan Islam. Di antaranya yang terkenal dalam sejarah adalah kedua putrinya, Aisyah RA dan Asma, sedang putranya adalah Abdur Rahman dan Abdullah.

Setelah Rasulullah SAW wafat tahun 632, Abu Bakar terpilih sebagai khalifah pertama pengganti Rasulullah SAWdalam memimpin negara dan umat Islam. Waktu itu, daerah kekuasaan Islam hampir mencakup seluruh Semenanjung Arabia yang terdiri atas berbagai suku Arab. Ada dua faktor utama yang mendasari terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah, yaitu:

      1.    Menurut pendapat umum yang adapada zaman itu, seorang khalifah (pemimpin) haruslah berasal dari suku Quraisy;pendapat ini didasarkan pada hadis yang berbunyi ala'immah min Quraisy (kepemimpinan itu di tangan orang Quraisy)

      2.  Sahabat sependapat tentang ketokohan pribadi Abu Bakar sebagai khalifah karena beberapa keutamaan yang dimilikinya, antara lain ia adalah laki-laki dewasa pertama yang memeluk Islam, ia satu-satunya sahabat yang menemani Nabi SAW pada saat hijrah dari Mekah ke Madinah dan ketika bersembunyi di Gua Sur, ia yang ditunjuk Rasulullah SAW untuk mengimami salat pada saat beliau sedang uzur, dan ia keturunan bangsawan,cerdas, dan berakhlak mulia.

Sebagai khalifah, Abu Bakar mengalami dua kali dibaiat. Pertama di Saqifah Bani Sa'idah yang dikenal dengan bai'ah khassah dan kedua di Masjid Nabi (Masjid Nabawi) di Madinah yang dikenaldengan bai'ah 'ammah.
Seusai acara pembaiatan di Masjid Nabi di Madinah, Abu Bakar sebagai khalifah yang baru terpilih berdiri dan mengucapkan pidato. Ia memulai pidatonya dengan menyatakan sumpah kepada AllahSWT dan menyatakan ketidak berambisiannya untuk menduduki jabatan khalifah tersebut.

Abu Bakar selanjutnya mengucapkan, "Saya telah terpilih menjadi pemimpin kamu sekalian meskipun saya bukan orang yang terbaik di antara kalian. Karena itu, bantulah saya seandainya saya berada dijalan yang benar dan bimbinglah saya seandainya saya berbuat salah. Kebenaran adalah kepercayaan dan kebohongan adalah pengkhianatan. Orang yang lemah di antara kalian akan menjadi kuat dalam pandangan saya hingga saya menjamin hak-haknya seandainya Allah menghendaki dan orang yang kuat di antara kalian adalah lemah dalam pandangan saya sehingga saya dapat merebut hak daripadanya. Taatilah saya selama saya taat kepada Allahdan Rasul-Nya, dan bila saya mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, janganlah ikuti saya."

Masa awal pemerintahan Abu Bakar diwarnai dengan berbagai kekacauan dan pemberontakan, seperti munculnya orang-orang murtad, aktifnya orang-orang yang mengaku diri nabi, pemberontakandari beberapa kabilah Arab dan banyaknya orang-orang yang ingkar membayar zakat. Munculnya orang-orang murtad disebabkan oleh keyakinan mereka terhadap ajaran Islam belum begitu mantap, dan wafatnya Rasulullah SAW menggoyahkan keimanan mereka.

Tentang orang-orang yang mengaku diri nabi sebenarnya telah ada sejak masa Rasulullah SAW, tetapi kewibawaan Rasulullah SAW menggetarkan hati mereka untuk melancarkan aktivitasnya. Mereka mengira bahwa Abu Bakar adalah pemimpin yang lemah sehingga mereka berani membuat kekacauan. Pemberontakan kabilah disebabkan oleh anggapan mereka bahwaperjanjian perdamaian yang dibuat bersama Nabi SAW bersifat pribadi danberakhir dengan wafatnya Nabi SAW sehingga mereka tidak perlu lagi taat dan tunduk kepada penguasa Islam yang baru.Orang-orang yang ingkar membayar zakat hanyalah karena kelemahan iman mereka.

Terhadap semua golongan yang membangkang dan memberontak itu Abu Bakar mengambil tindakan tegas. Ketegasanini didukung oleh mayoritas umat. Untuk menumpas seluruh pemberontakan, ia membentuk sebelas pasukan, masing-masing dipimpin oleh panglima perang yang tangguh, seperti Khalid bin Walid, Amr bin As, Ikrimah bin Abu Jahal, dan Syurahbil bin Hasanah.Dalam waktu singkat seluruh kekacauan dan pemberontakan yang terjadi dalam negeri dapat ditumpas dengan sukses. 
bersambung........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

recent visitor

table> widgets